Senggang

Mentalak Dunia 

Banyak orang menginginkan kehidupan berjalan sesuai keinginannya, dan itu sah-sah saja. Namun ada hal lain yg harus diketahui juga. Meskipun kehidupan ini milik kita sepenuhnya sebab kita lah yang menjalaninya,  namun kita tak boleh abai bahwa kita ini hanya wayang, lakon yg sedang memainkan peran kehidupan atas perintah dan alur sutradara, yg dalam hal ini tak boleh diingkari yakni Allah. Dia lah yang mengatur gerak kehidupan ini, siang malam, panas dingin, susah bahagia dsb. Allah itu punya kehendak, sedang kita yang menjalankan hidup juga punya kehendak. Tugas kita tidak membenturkan kehendak kita dg Allah, melainkan mempertemukan. Sebisa mungkin kehendak yg kita miliki harus sejalan dengan kehendak Allah. Meski sulit, ini lah yang harus diupayakan, sebab bagaimanapun yang akan berlaku ialah kehendak Allah. Dia lebih tahu secara mendetail tentang kehidupan kita dibandingkan kita sendiri yang menjalani hidup. 

Tunduknya kita untuk mempertemukan kehendak kita dengan kehendaknya Allah itu tak lain dan tak bukan agar kita ridha dan legowo atas apapun yang menghampiri kita. Takdir apapun yg menemu kita dalam hidup, kita siap menerimanya. Arifnya kita dalam mempertemukan kehendak ini akan berdampak tegasnya sikap kita terhadap hidup. Kalau keburukan menggoda kita maka dengan yakin kita akan menolak dan mengusirnya. Namun, kalau kebaikan berkunjung ke kita maka dengan sangat mudah kita akan mempersilakan. Sikap-sikap seperti itulah seharusnya yang kita tanam, berani dan tak main-main dalam menjalani hidup. Sebisa mungkin sebelum kehidupan beserta seluruh isi dunia dan keduniaannya meminang kita, dengan tegas kita jauh-jauh waktu sudah mentalaknya, sehingga tak ada hubungan spesial apapun antara kita dg dunia, hanya sebatas kita mengelolanya dengan baik saja. 

Mentalak dunia memang bukan hal mudah. Tidak semua orang menginginkan. namun, semua orang mampu melakukannya. Banyak sekali orang-orang yang kalang kabut ditindas, dipermainkan dan diperbudak oleh dunia dan keduniaan. Hal itu tentu merupakan neraka yang hakiki di dunia ini. Sepanjang kehidupan kita masih soal materi dan hal-hal semu maka jangankan surga akhirat, surga duniapun tak akan bisa kita temukan. Kita patut mencontoh Pribadi Agung NabiMNabi Saw. beliau teladan dalam hal ini. Meski ia memiliki keberlimpahan materi namun tak pernah ia di jajah oleh dunia dan keduniaan. Dunia sudah seratus persen ia talak, jangankan singgah, nempel-nempel saja langsung diusir oleh beliau. Sifat dan sikap inilah kiranya yang perlu kita teladani semampu dan semaksimal usaha kita. Sebelum dunia dan keduniaan menjajah dan membombardir kita. Mari angkat senjata dengan mengatakan " akan ku talak dunia dan keduniaan". 

Komentar

Postingan Populer