Hiduplah Sesuai Ritme dan Tempomu

"Hiduplah sesuai ritme dan tempo kamu sendiri. Gak perlu ikutan cepat-cepat kayak orang-orang."

Beberapa faktor yang menjadikan kita mudah cemas dan khawatir terhadap hidup sebenarnya bukan dari apa yang hanya kita miliki, melainkan seringnya kita membandingkan pencapaian, kebahagiaan dan anugerah orang lain dengan diri kita, itu yang menjadikan kita mudah cemas dan khawatir. 

Bukan hanya kecemasan dan kekhawatiran saja yang muncul, rasa syukur pun tak akan pernah muncul. Ketika rasa syukur hendak terbit di dalam diri kita selalu tertutup oleh pembandingan-pembandingan itu. 

Kita terlalu pandai untuk membandingkan dan begitu bodoh untuk mensyukuri anugerah yang ada di dalam diri kita. Dalam Psyichology of Money, Morgan Housel mengatakan kalau kita fokus dengan apa yang kita miliki, kita akan memiliki lebih, kalau kita fokus dengan apa yang tidak kita memiliki, kita akan kehilangan apa yang kita miliki. 

Sebegitu penting rasa syukur agar kita tidak mudah membandingkan diri kita dengan orang lain yang justru akan berakibat fatal dalam hidup dengan banyaknya kecemasan dan kekhawatiran yang singgah. 

Dengan kecemasan dan kekhawatiran itu hidup kita menjadi tidak stabil. Waktu yang seharusnya bisa produktif justru menjadi tidak produktif, ada hal-hal yang menjadikan kita malas melangkah, hanya tertegun atas pencapaian orang lain. Kalau sudah begitu kita akan sulit menemukan kebahagiaan di dalam hidup kita. 

Orang Finlandia punya prinsip hidup "Kell' onni on, se onnen kätkeköön," yang berarti "Jangan membandingkan atau menyombongkan kebahagiaan Anda." Prinsip ini diyakini sebagai salah satu faktor yang membuat Finlandia menjadi bangsa paling bahagia di dunia. 

Belajar dari orang Finlandia, kita akan paham bahwa hidup setiap orang sudah dalam garisnya masing-masing. Semua pada keunggulan dan kelemahan masing-masing. Maka perbanyak waktu untuk bersyukur bukan mengeluh. Setiap dari kita hidup pada ritme dan tempo masing-masing. Tidak sedang berlomba dan salip menyalip. 

Temukan ritme dan tempo hidup kita sendiri. Ada saatnya kita hanya melangkahkan kaki, ada saatnya untuk berjalan dan ada saatnya pula untuk berlari. Semua ada waktu dan momentumnya. Nikmati dan jalani saja apa yang sedang bergulir di hadapan. Semua realitas yang ada di depan kita wajib kita jalani. Dengan sadar dan paham tanpa membandingkan hidup, kita bisa belajar dari orang Finlandia untuk selalu dan kebahagiaan dan suka cita. 


Wisnu Prayuda
Semarang, 1 Februari 2024

Komentar

Postingan Populer