Mental Identitas
Kebiasaan membentuk identitas diri dan identitas diri membentuk kebiasaan-kebiasaan. (James Clear)
Banyak dari kita yang kesulitan untuk menggali potensi dirinya. kesulitan-kesulitan itu menjadi problem besar yang mengganjal sampainya kita pada puncak pendayagunaan potensi diri. Hal itu terjadi akibat belum mengenalnya kita tentang diri kita. Gambaran tentang diri itu belum muncul dipikiran, bagaimana gambaran diri dan apa saja yang harus ditempuh, itu semua masih mengawang-awang sehingga menjadikan kita sulit membentuk mental identitas.
Mental identitas adalah sebuah pemahaman tentang hakikat diri, mengenal dan mengeksplorasi pada batas maksimal potensi diri. Jika sudah mengetahui siapa diri kita maka mental identitas akan menuntun bagaimana mengambil langkah untuk mengembangkan diri dan mencapai pada puncak potensi.
Gambaran orang yang sudah mengenal mental identitasnya adalah seperti seorang penulis yang sadar bahwa ia adalah penulis, ia temukan dirinya pada posisi gemar dan sangat semangat ketika menulis, lalu ia mengambil langkah bagaimana agar memiliki kebiasaan-kebiasaan yang mengarahkan kepada puncak potensi menulisnya. Begitu juga dengan pelukis, ia akan mencoba mengekplorasi dirinya perihal kecintaannya kepada melukis dan mengambil langkah-langkah yang mendorong untuk menciptakan kreativitasan dalam melukis.
Mental identitas tidak dibentuk satu malam, tetapi ia berdasarkan pada asahan setiap hari, mengetahui dan memahami bakat dirinya yang kemudian mengambil langkah untuk mengarifi bakat itu.
Kebiasaan-kebiasaan bisa membentuk identitas diri kita, sebaliknya identitas diri juga bisa membentuk kebiasaan-kebiasaan kita. Ingin seperti apa identitas diri kita maka lakukanlah kebiasaan-kebiasaan yang mendorong mencapai identitas diri itu.
Orang yang yakin bahwa dirinya adalah atlit maraton akan selalu menanamkan kebiasaan untuk sering berlatih berlari dan menguatkan otot-otot kakinya. Orang yang yakin bahwa dirinya penari akan selalu melakukan hal-hal yang berhubungan dengan menari, seperti melemaskan otot-ototnya agar lihai dalam menari, orang yang yakin dirinya boros akan selalu menghamburkan uang pada hal-hal yang tidak bermanfaat.
Begitulah identitas diri bekerja, berhati-hatilah terhadap keyakinan diri kita karena itu bisa membentuk kebiasaan dan berhati-hatilah dengan kebiasaan-kebiasaan karena itu bisa membentuk identitas diri kita.
Wisnu Prayuda
Semarang 11 Januari 2024
Foto: google
Komentar
Posting Komentar