Empat Wirid Pagi Menurut Imam Al-Ghazali


Setiap manusia ketika menemui pagi harinya akan melakukan kegiatan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya. Ada yang setelah shalat subuh langsung bergegas ke pasar, ada yang langsung berkerja, ada yang berolahraga dan segala aktivitas lainnya. Namun, bagi yang memang bisa meluangkan atau syukur-syukur mau meluangkan waktunya sebaiknya lakukan empat hal ini setelah shalat subuh hingga terbitnya fajar. 


Empat hal ini adalah yang telah di susun oleh Imam Al-Ghazali di dalam kitab  Bidayatul Hidayah. Imam Al-Ghazali membagi empat wirid yang sebaiknya di lakukan setelah subuh hingga terbitnya matahari. 


1. Wirid memohon doa

Pemanjatan doa di lakukan di awal wirid karena doa adalah sebuah tanda bahwa seorang hamba benar-benar butuh pada Allah (Tuhannya). Berdoa mengindikasikan bahwa sang peminta adalah orang yang lemah, tidak punya kuasa apa-apa dan tidak punya daya apa-apa. Oleh karenanya, doa menjadi penting untuk menunjukkan kefakiran hamba. Dengan menyadari kefakiran itu Allah akan menunjukkan kekuasaan-Nya untuk menolong hambanya yang butuh bantuan-Nya. 


2. Wirid berdzikir dan bertasbih

Setelah menunjukkan kefakiran dan rasa bergantungnya hamba kepada Allah selanjutnya mengisi dengan berdzikir, mengingat Allah dan bertasbih untuk mensucikan Allah dari segala sifat kurang.


Tujuan berdzikir dan bertasbih adalah untuk mengingatkan diri kepada Allah dan mensucikan Allah dari segalah hal yang menjadi sifatnya makhluk. Allah jelas tidak sama dengan sifat-sifat makhluknya yang serba kurang, terbatas dan lemah. 


3. Wirid membaca Al-qur'an

Membaca Al-qur'an sebagai media hamba untuk melakukan obrolan kepada Allah. Hendaknya ketika membaca Al-qur'an hamba merasa bahwa nasihat-nasihat, arahan dan tuntutan di dalamnya seperti langsung di tujukan kepada dirinya. 


Sibuknya seorang hamba dengan Al-qur'an menunjukkan bahwa Allah selalu ingin mengajak berbicara dengan hambanya tersebut. Allah ingin selalu menasihati dan memberikan tuntunannya. Coba refleksi kepada diri, apakah sering Allah mengajak berbicara kita atau sering lalainya kita tak pernah meminta Allah agar memberikan nasihat kepada kita lewat Al-qur'an. Mulailah secara bahagia untuk membuka dan membaca Al-qur'an. Pupuklah hubungan baik dengan Allah. Dzat yang menciptakan dan memenuhi kebutuhan kita. 


4. Wirid tafakkur 

Tafakkur memiliki tujuan merangsang pikiran untuk berpikir. Mengingat apa saja yang telah di lakukan oleh diri. Begitu banyak kesalahan dan dosa setiap hari, tetapi Allah tetap memberikan dan melimpahkan nikmat-Nya. Tafakkur yang di maksud oleh Imam Al-Ghazali dalam hal ini adalah untuk menyadari kesalahan dan dosa, serta berpikir tentang ancaman dan murka Allah. Hal itu, bertujuan agar diri lebih berhati-hati untuk tidak melakukan maksiat yang bisa mendatangkan murkanya Allah.  


Empat hal tersebut jika di Istiqomahi untuk kegiatan di pagi hari akan mendatangkan kebaikan-kebaikan. Memulai hari dengan mengingat Allah adalah sebuah kebaikan yang akan di ikuti oleh kebaikan-kebaikan yang lainnya lagi. Tetapi kalau memulai hari dengan tidak mengingat Allah, hanya akan menjadikan diri mengikuti arus hidup yang tak tahu kemana muaranya. 


Tuntunan Imam Al-Ghazali tersebut juga menyadarkan bahwa seringkali kita memulai hari dengan tanpa mengingat Allah. Seluruh aktivitas hanyalah bersifat duniawi mengejar hal-hal semu yang tiada akhirnya. Selain itu, kita di ajarkan untuk memiliki waktu intim bersama Allah. Hal yang seharusnya dimiliki oleh setiap hamban-Nya. Dengan melakukan empat hal tadi, artinya kita sudah mengawali hal baik di pagi hari. Vibrasi positif diri sudah memancar dan ia akan mengundang kebaikan-kebaikan yang lain untuk masuk kedalam diri. 



Wisnu Prayuda

Semarang, 28 Februari 2024

Foto: Google 

Komentar

Postingan Populer