Keutamaan Puasa Ramadhan
Puasa mengandung beberapa faedah, seperti meninggikan derajat, menghapus kesalahan, melemahkan syahwat, memperbanyak sedekah, meningkatkan ketaatan, syukur kepada Allah Yang Maha Mengetahui yang tidak tampak, menjauhkan diri dari bisikan maksiat dan menyimpang.
Begitu pentingnya puasa sebagai ibadah seorang hamba kepada Allah hingga memiliki banyak sekali keutamaan-keutamaan dari berbagai sudut pandang. Keutamaan menjadi berbeda karena sudut pandang seseorang yang melihat juga berbeda. Ada Keutamaan segi kesehatan, spiritual dan sebagainya. Di dalam kitab as-shiyam karya Syaikh Abdullah Sirajudin Al-Husaini, disebutkan keutamaan puasa secara umum. Syaikh Abdullah menyebutkan banyak sekali, tetapi ada tiga hal mendasar yang patut kita ketahui. Tiga keutamaan puasa itu adalah:
1. Menghapus kesalahan dan dosa
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Nabi bersabda : Barang siapa yang berpuasa pada bulan ramadhan karena iman dan ikhlas, maka diampunkan dosa yang telah lalu baginya. Hadits ini telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan lainnya.
2. Mengangkat derajat dan melipat gandakan pahala.
Orang-orang yang berpuasa dan menjalani kesadaran berpuasa bukan sekadar untuk menahan haus dan lapar maka Allah akan mengangkat derajatnya. Dengan kesadaran puasa manusia akan naik kepada tingkatan kesadaran menahan segala sesuatu yang sanggup ia lakukan namun dilarang atau di benci oleh Allah. Oleh karenanya redaksi niat berpuasa itu menggunakan shouma yang artinya menahan dari segala sifat buruk, angkara murka, penyakit hati dan nafsu ammarah bukan shiyam yang hanya menahan dari lapar dan dahaga saja.
3. Mendapat kedudukan yang mulia.
Allah menyandarkan puasa kepada diri-Nya dengan sandaran yang mulia.
عن أَبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قال : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : قَالَ اللَّهُ : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu berkata, Rasulullah Shallallahu’alai wa sallam bersabda, “Allah berfirman, ‘Semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa. Ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.”
Puasa juga sebagai media manusia belajar Ihsan. Sebab puasa ini adalah ibadah yang hanya diketahui oleh seorang hamba dan Allah saja. Orang lain yang berada diluar diri tidak benar-benar mengerti keseharian puasa seseorang. Sesuai sabda Nabi tentang Ihsan :
أَنْ تَعْبـــُدَ اللَّهَ كَأَنَّــكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاك
Ibadah puasa mengajarkan kita untuk selalu merasa melihat dan di awasi oleh Allah sehingga kehidupan kita lebih terarah kepada kebaikan dan dengan Ihsan seseorang akan sulit untuk berbuat keburukan meski hanya di dalam hatinya.
Wisnu Prayuda
Semarang, 12 Maret 2024
Foto : google
Komentar
Posting Komentar