Memahami Pola Bahagia
Siapa sih yang tidak menginginkan kebahagiaan? atau adakah orang yang hanya menginginkan penderitaan?. Saya rasa semua akan sepakat menjawab menginginkan kebahagiaan. Meskipun dua hal itu adalah sebuah pelengkap dalam hidup.
Seseorang bisa saja bahagia di pagi harinya, lalu menderita atau sedih di siang harinya, atau sejak pagi hingga sore mengalami penderitaan lalu di malam hari tiba-tiba saja ia menjadi bahagia. Dua hal itu adalah sebuah misteri yang tidak bisa ditebak kapan datangnya namun bisa di ketahui pola datang atau mendatangkannya.
Kadang-kadang bahagia muncul tiba-tiba secara alami begitu juga penderitaan. Meskipun sejatinya tetap melalui sebuah proses sebab-akibat yang kadang tak kita sadari karena begitu lembutnya Allah menciptakan sebab-akibat itu sendiri.
Untuk mendatangkan penderitaan cukup lakukan saja keburukan-keburukan yang menjadikan diri kita rusak. Sedang untuk mendatangkan kebahagiaan lakukanlah setiap saat kebaikan dimanapun dan kapanpun. Tidak ada waktu untuk tidak berbuat baik, begitulah cara menciptakan pola kebahagiaan. Dengan berbagi kebaikan maka kebahagiaan akan datang, karena hakikat hati manusia adalah saling mencintai dan menolong satu sama lain tanpa kebencian.
Pola-pola kebahagiaan itu banyak, secara universal memang dengan melakukan terus saja kebaikan, tapi detailnya kita bisa memilah dan memilih sesuai kecenderungan masing-masing. Ada yang membentuk pola kebahagiaan dengan bangun pagi sebelum subuh lalu ia menunaikan tahajud dan serangkaian doa. Ada yang bersedekah kepada banyak orang. Ada yang dengan belajar ia menjadi bahagia dan masih banyak lagi detailnya.
Kebahagiaan dan penderitaan kita sejatinya bisa kita upayakan dan ciptakan. Ketahui polanya, lalu lakukan detailnya. Sesuai dengan kecenderungan diri kita. Dengan memahami pola, kebahagiaan itu lebih mudah datang dan diciptakan.
Wisnu Prayuda
Semarang, 29 Juni 2024
Komentar
Posting Komentar