Dibombong Kemerdekaan
Pernahkah terbersit di dalam hati, bawah fakta yang terjadi sekarang adalah sebuah tragedi pembombongan kemerdekaan?
Rakyat di jejali dengan jutaan jargon yang menyatakan bahwa Indonesia sudah benar-benar merdeka, NKRI harga mati dan jenis-jenis lain yang menjadikan rakyat yakin bahwa kemerdekaan itu sudah di raih dan Indonesia layak di pertahankan dari serangan penjajahan dari luar.
Agak ironis memang bahwa yang banyak mendistribusikan jargon itu merupakan pemerintahan yang dimandati oleh rakyat untuk mengelola dengan arif negeri ini. Meski pada kenyataannya jauh dari yang di harapkan. Kepala negara sampai struktur pemerintahannya pada hari ini seolah sedang mbombong (membesarkan hati) rakyat. Bersamaan dengan mbombong itu mereka semua menggerus kekayaan alam negeri ini, menghancurkan leburkan sistemnya dan menggiring rakyatnya menuju jurang kebodohannya.
Pemerintah selalu senang apabila rakyat masih merasa memiliki Indonesia. Dengan itu mereka mudah untuk di ambil suaranya, di ajak iuran lewat pajak untuk menggelembungkan perut dan menuruti nafsu mereka. Sayangnya rakyat gagal membaca proses pembombongan itu dari hari kehari hingga puncaknya setiap hari kemerdekaan tiba rakyat selalu di giring pada narasi pentingnya menjaga kedaulatan negara. Padahal yang merusak kedaulatan ya pemerintah sendiri la kok rakyatnya yang di suruh menjaganya.
Rakyat Indonesia itu rakyat yang apes dalam proses menjalani sebagai warga negara. Tidak pernah diperhatikan bagaimana kebutuhannya, tidak pernah ditemani untuk menuju kesejahteraannya, dan tidak pernah diberi ruang untuk turut ikut andil memikirkan upaya memperbaiki negeri ini.
Yang terjadi hanyalah rakyat yang dimanfaatkan suaranya, kepentingannya dan gerakannya oleh pemerintahan negaranya.
Sadarkah bahwa kita ini sedang dibombong untuk kepentingan mereka semua. Seolah-olah Indonesia itu sangat penting, padahal faktanya pentingnya itu untuk kepentingannya bukan untuk hakikat pentingnya Indonesia.
Semoga dengan kesadaran rakyat akan hal ini bisa menjadi sebab Allah mencurahkan rahmat-Nya bahwa rakyat bisa kuat, sejahtera, bahagia tanpa turut andil dari pemerintahannya.
Hari-hari ini dan kedepan rakyat Indonesia semakin menemukan wujud perkataan Bung Karno, bahwa :
"Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri".
Wisnu Prayuda
Semarang, 22 Juli 2024
Foto Google
Komentar
Posting Komentar